Senin, 26 November 2018

TAKDIR

Berbicara soal takdir, kita sebenarnya menjalankan takdir masing-masing. Jadi kita tidak bisa membandingkan takdir atau kehidupan kita dengan orang lain. Kenapa begini? Kenapa begitu? Tapi atas nama takdir, jangan jadikan alasan atau tolak ukur kenapa kita harus melakukan sesuatu. Sebab, sesuatu yang kita lakukan, apa pun itu, semata-mata karena perintah Allah, bukan atas dasar pertanyaan, memang saya dapat apa kalau melakukan ini? 

Ingat ... Allah tidak memberikan beban sesuai kesanggupan kita. Jadi jika sesuatu hal itu terjadi pada diri kita bukan pada orang lain ... itu karena Allah menilai kita mampu!



Kalau direnung-renung, hidup kita sebagai anak tak lain mencari ridho orang tua, tersebab ridho Allah bergantung pada ridho orang tua. Hingga apa yang kita buat rasanya tak guna kalau orang tua tak ridho. Tujuan kita hanya satu, perbuat yang orang tua senang walaupun kita harus melepas apa yang sudah didapat dan bersabar dalam menjalankannya.

Mungkin masa-masa yang kita jalani dengan penuh kesabaran ini adalah masa yang kita rindukan nantinya, masa yang tidak membuat kita menyesal karena kita telah mencoba membetahkan hati di sana.

Minggu, 25 November 2018

Maukah Engkau Ku Beri Tau Rahasia Seorang Wanita ?

Ya, maukah engkau ku beri tau rahasia seorang wanita?



Malamnya ia menangis, siangnya mungkin ia tertawa, begitu sebaliknya. Kau tak akan benar-benar paham, sampai engkau menyelami hatinya, bahkan kau tetap tak benar-benar paham. Terkadang ia bersikap cuek tapi ia bisa romantis. Kau jangan benar-benar menggapnya cuek. Jangan-jangan sikap apatis itu hanya kamuflase agar kau tak tau apa yang sebenarnya ia rasakan. Ia pintar, ia bisa mengatakan 'Ya' padahal di hatinya 'Tidak', begitu pula sebaliknya. Ah, ini perkara pelik kan? Bagaimana kau bisa sabar menghadapinya kecuali kau punya kesabaran seluas samudera.

Dia tak gampang percaya mulut lelaki, bahkan buat lelaki sebaikmu, walau engkau mengatakan benar-benar tulus kepadanya, ia tetap akan menguji. Kau siap? Jika kau tak siap, ya berdiam diri di tempat adalah pilihan terbaik atau mundur. Tapi kau jangan pernah benar-benar mundur, ingat jika ya di mulutnya, berarti di hati tidak [terkadang]. Ia justru berharap sebaliknya, kau akan tetap berusaha mengajarnya, berusahala segigihmu, tunjukkan! Tunjukkan kau layak untuk dipertimbangkan!


Kau ingat kisah cintanya Marah Rusli--pengarang novel Siti Nurbaya? Itu kisah cinta yang cukup mengesankan, dua budaya berbeda, ditentang, namun mereka tetap bersatu dalam satu kalimat, "Memang Jodoh"--seperti judul novelnya. Ah, apa pula hubungan kisah in dengan judul yang ku rangkai di atas? Ah, masalah ini memang pelik, biarlah ... kelak kau akan tau kemana muara kisah ini.


 

Pedagogik Template by Ipietoon Cute Blog Design