Sabtu, 25 Desember 2010

Tips Membuat Rambut Tebal



Rambut tebal merupakan impian setiap orang, namun banyak orang yang bermasalah dengan rambut rontok. Rambut rontok merupakan hal yang wajar, sebab hal itu terjadi karena regenerasi pada rambut. Tapi bila rambut yang rontok lebih dari 100 helai perhari dapat menyebabkan rambut tipis. Oleh sebab itu harus segera diatasi.
Berikut beberapa tips membuat rambut tebal:
• Makan makanan yang mengandung vitamin A,C,&E,serta selenium. Seperti sayuran bewarna hijau dan buah yang bewarna kuning atau merah
• Tidur yang cukup, karena jika tidur sering terganggu dapat menyebabkan sirkulasi darah tidak lancar. Akibatnya rambut tidak mendapat nutrisi yang cukup
• Pakailah shampoo yang mengandung protein yang dapat menambah jumlah rambut
• Gunakan produk tambahan untuk rambut, pilih produk yang mengandung panthenol. Kamu juga dapat menggunakan minyak jojoba untuk menjaga rambut dari kerusakan sehingga tidak mudah rapuh.
• Selain itu kamu juga dapat menggunakan cara alami seperti, keramas dengan daun randu (daun kapuk). Caranya, ambil pucuk daun randu sekitar 10-15 helai, lalu rebus dengan 4 gelas air. Setelah dingin basahi rambut kamu dengan air rebusan itu. Kemudian diamkan kurang lebih setengah jam. Setelah itu keramaslah seperti biasa. Lakukan 2 kali seminggu secara rutin, dan rambut panjang atau rambut pendek kamu akan lebih tebal
• Keramas dengan ramuan lidah buaya, kacang hijau dan daun kangkung. Sediakan bahan-bahan tersbut dengan perbandingan 1:2:2. Lidah buaya dikupas dan ambil dagingnya. Kacang hijau dan kangkung masing-masing ditumbuk halus. Masukkan dalam 2 gelas air hangat lalu disaring. Gunakan air ramuan tersebut untuk keramas. Lakukan setiap akan keramas untuk hasil maksimal
Kalau rambut kamu tebal, gaya rambut apapun akan cocok buat kamu. Selamat mencoba!

By: Nelvianti

Dimuat Harian Umum Singgalang: 9 Desember 2010

Terjadinya Pelangi



Benar gak sih pelangi itu berasal dari bidadari seperti di dongeng-dongeng??? Pertanyaan itu pasti pernah terlintas dibenakmu kan??? Kamu tentu pernah mendengar dongeng tentang pelangi, ada yang mengatakan kalau pelangi berasal dari tujuh bidadari membentuk tujuh warna yang indah, yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu, yang kita kenal dengan istilah mejikuhibiniu. Tapi itu hanyalah dongeng pengantar tidur.
Sebenarnya pelangi terjadi karena dispersi cahaya matahari, yaitu peristiwa terurainya cahaya putih menjadi spektrum warna. Cahaya matahari termasuk cahaya polikromatik (terdiri dari banyak warna). Warna putih cahaya matahari merupakan gabungan dari berbagai cahaya dengan panjang gelombang berbeda-beda. Panjang gelombang ini membentuk pita garis-garis paraler, pita inilah yang disebut dengan spektrum. Di dalam spektrum, garis merah selalu berada paling atas dan ungu paling bawah. Hal ini disebabkan karena gelombang cahaya merah lebih panjang daripada gelombang cahaya ungu.
Peristiwa terjadinya pelangi dapat kita buktikan pada prisma kaca. Gelombang cahaya putih yang merambat melalui prisma kaca akan mengalami dispersi sehingga membentuk spektrum warna-warna pelangi. Dispersi ini terjadi akibat perbedaan indeks bias masing-masing warna cahaya.
Pelangi hanya dapat dilihat saat hujan bersamaan dengan matahari bersinar. Saat matahari bersinar, cahayanya mengalami pembiasan ketika melewati butir air hujan. Dalam setiap tetesan air kita melihat warna yang berbeda, memanjang dari satu sisi ke sisi tetesan air lainnya. Beberapa dari cahaya bewarna ini kemudian dipantulkan dari sisi yang jauh pada tetesan air, kembali dan keluar lagi dari tetesan air. Cahaya kembali dan keluar dari tetesan air ke arah yang berbeda, tergantung pada warnanya. Dan mata manusia hanya sanggup menyerap paling tidak tujuh warna yang dikandung cahaya matahari, itulah tujuh warna pelangi yang kita lihat.

dimuat Harian Umum Singgalang: 23 Desember 2010

Guru Berprestasi

Erma Bahar
Sadari Potensi Diri




Salah satu kunci keberhasilan seseorang adalah sadar dengan potensi yang ada pada dirinya. Begitulah dengan Erma Bahar, guru sejarah SMA Negeri 13 Padang ini merupakan salah seorang guru berprestasi. Prestasinya telah dibuktikan dengan berbagai piagam penghargaan yang diraihnya mulai dari tingkat lokal hingga nasional. Diantaranya finalis lomba RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) tingkat Sumatera Barat tahun 2007. Finalis lomba inovatif theacer dalam menulis PTK (Penelitian Tindakan Kelas) tingkat nasional tahun 2008.
Guru yang hobi mengoleksi barang antik ini senang mengikuti berbagai macam lomba. Ia pernah mengikuti lomba PTK tahun 2007, 2009, dan 2010. Baru-baru ini dia juga berpartisipasi dalam lomba menulis cerpen antar guru SMA tingkat nasional. Walaupun tak meraih juara, ia tidak berkecil hati dan tak pernah putus asa untuk berprestasi. Baginya kalah menang tidak menjadi persoalan. “Yang penting ada kemauan, karena dimana ada kemauan disitu pasti ada jalan.” Ujar guru kelahiran 51 tahun silam ini.
Di sekolah Erma juga sering menjadi Pembina murid-muridnya dalam menghadapi lomba, seperti pembina lomba cerdas budaya tingkat Sumatera Barat tahun 2008 yang berhasil mengantarkan SMA Negeri 13 Padang menjadi juara II. Erma kecil termasuk anak yang nakal. Semasa kecil dia sering menjahili teman-temannya, kenang ibu dari tiga anak ini. Namun dibalik kenakalannya dia menyadari bahwa dia mempunyai masa depan yang harus dihadapinya.
Berkat nasehat dan dorongan dari guru SDnya Rosmaniar, dia menjadi orang yang berhasil seperti sekarang ini. Bahkan teman-temanya semasa kecil dulu tak menyangka kalau Erma telah menjadi seorang guru. Erma kecil memang anak yang pintar. Terbukti predikat bintang kelas selalu diraihnya semenjak SD hingga bangku kuliah. Waktu kuliah dia mendapatkan beasiswa prestasi selama tiga tahun.
Erma bersekolah di SDN 1 Batipuah dan SMPN 1 Batipuah. Kemudian melanjutkan ke SMAN 1 Padang Panjang. Setelah tamat SMA, dia melanjutkan ke IKIP Padang (UNP sekarang). Tahun 1981 ia memperoleh gelar serjana, dan tahun 1983 diangkat menjadi PNS. Sekolah pertama yang diajarnya yaitu SMA Negeri Lubuk Alung. Ia pernah mengajar di SMA Sungai Limau, SMA Sawah Lunto, dan SMA swasta lainnya di Kota Padang. Tahun 1999 dia mulai mengajar di SMA Negeri 13 Padang hingga sekarang.
Dia juga aktif dalam organisasi, ia pernah menjabat sebagai bendahara SMAN 13 Padang periode 2002-2004. Ia menjadi wakil ketua MGMP Sejarah Kota Padang 2010, bendahara Perguruan Ilmu Bela Diri Tenaga Dalam Pranasakti 1999 hingga sekarang. Serta ikut dalam kepengurusan Forum Komunikasi Sejarah Sumatera Barat 2008 hingga sekarang. Guru yang mempunyai moto hidup jalani hidup bagaikan air mengalir ini berharap agar siswa-siswinya di SMA Negeri 13 Padang dapat terus berprestasi.

(Foto dan Narasi: Nelvianti)

dimuat Harian Umum Singgalang: 15 Desember 2010

Toilet Lantai Dua

Oleh: Nelvianti


Giska berlari terbirit-birit menaiki anak tangga. Dia berhenti didepan pintu sebuah toilet. Giska jadi kesal ketika dilihatnya pintu toilet itu tertutup, dia lalu berteriak sambil mengetuk pintu itu. “oi… siapa di dalam? Cepatan sedikit dong, gue udah kebelet ni!”
Satu menit… dua menit… pintu toilet belum juga terbuka. Sementara tidak ada yang menjawab sahutan Giska. Giska kemudian melirik toilet disebelahnya, rupanya pintu toilet itu digembok. Didepan pintu toilet itu tertulis dengan besar “TOILET RUSAK”.
“Sial, toilet ini rusak lagi.” Gerutu Giska. Trrrett… tiba-tiba terdengar suara pintu dibuka dari toilet yang ditunggu-tunggu Giska tadi. Giska langsung menoleh, seorang perempuan yang sebaya dengannya keluar dari toilet itu. Ekspresinya dingin sekali. Dia tampak menyeramkan dengan gaun serba putih yang dikenakannya.
Namun Giska tidak menghiraukannya, dia langsung masuk kedalam toilet. Ketika akan keluar Giska menemukan sebuah gantungan kunci yang tegeletakdi lantai. Gantungan kunci itu bergambarkan seorang putri cantik memakai gaun yang indah. “mungkin ini punya cewek tadi.” Pikir Giska. Giska lalu memungut gantungan kunci itu, dan bermaksud hendak mengembalikannya kepada perempuan misterius tadi. Namun perempuan itu telah hilang entah kemana.
***
Krrring… kringgg.. kring… suara jam weker membangunkan Giska. “Uhh… cumi. Cuma mimpi.” Giska lalu mematikan jam wekernya, dia terkejut ketika melihat jam sudah menunjukkan pukul 06.30. “ya ampun, mati gue… telat lagi.” Giska langsung mengambil langkah seribu menuju kamar mandi. Dalam sekejap Giska sudah siap memakai seragam sekolahnya. Diapun langsung berangkat ke sekolah.
Disekolah Giska berusaha keras merayu Pak Bowo satpam sekolahnya supaya diizinkan masuk. Akhirnya tanpa mendapat hukuman Giska berhasil masuk menuju kelasnya XI IA2.
Jam istirahat Giska nongkrong sambil ngerumpi bersama teman-temannya di kantin. “Aduh… pantat gue masih sakit ni, gara-gara terpeleset di toilet kemaren.” Keluh Sheila membuka pembicaraan. “Toilet mana?” Tanya Giska acuh. “Toilet lantai dua.” Jawab Sheila singkat. “Serius lo???” Shafa terkejut. “Emang kenapa Fa?” Giska keheranan.
“Tau nggak lo, kata orang-orang ni toilet itu angker. Katanya di toilet itu dulu pernah ada orang yang bunuh diri. Nggak tau deh kenapa.” Shafa menerangkan dengan semangat.
Giska hanya diam terpaku, dia teringat mimpinya tadi malam. “eh Gis, masuk yuk! Bel udah bunyi tu.” Sheila membuyarkan lamunan Giska. “Duluan aja deh! Ntar gue nyusul.” Jawab Giska.
Tiba-tiba, Giska merasakan perutnya sakit. Giskapun pergi ketoilet. Namun karena toilet di lantai satu penuh, Giska terpaksa menuju toilet lantai dua. Toilet itu kelihatan sepi tidak seperti dalam mimpinya.Krrik… tiba-tiba sepatu Giska menginjak sesuatu…Giska terjatuh.
***
Perlahan Giska membuka matanya. Pandangannya mengitari sekitar ruangan. “Akhirnya kamu siuman juga Gis.” Giska menatap mamanya yang duduk disampingnya. “Aku kenapa ma?” Tanya Giska. “Tadi kamu pingsan di sekolah. Teman-temanmu yang mengantarkan kesini.” Terang mama Giska. “Oh ya Gis. Tadi ada seorang perempuan bergaun putih memberikan gantungan kunci ini untukmu. Katanya kamu jatuh karena menginjak gantungan kunci ini.” Mama Giska menutup pembicaraan dan meninggalkan kamar Giska.
“Perempuan bergaun putih… gantungan kunci… masa sih mimpiku jadi kenyataan.” Gumam Giska keheranan.

Dimuat Harian Umum Singgalang: 4 Agustus 2010

Ngakak dengan Cerlu (Cerita Lucu)

Daftar Cerluku yang dimuat di Harian Umum Singgalang

Coba Dulu 
 
Suatu hari Mad dungu disuruh ayahnya membeli korek api. Setelah menerima uang Mad dungu langsung berlari ke warung, dan memberikan sekotak korek api kepada ayahnya. Lalu...
Ayah : "Mad, korek api apa yang kamu beli ini?"
Mad dungu: "Semua korek api itu menyala kok yah. Semuanya telah saya coba, karena ibu memperingatkan jika ingin membeli sesuatu harus dicoba d ulu. "
Ayah : "Mad...Mad...Mad..."

By: Nelvianti

Dimuat Singgalang: 28 Juli 2010


Famili

Badrun seorang penjual bunga mempunyai seorang saudara yang suka meminta. Dia sangat sering meminta beberapa bunga yang dijual Badrun. Akhirnya Badrun merasa risih dan dirugikan. pada suatu hari...
Saudara badrun: "Drun, besok teman gue sesama kolektor bunga mau berkunjung ke rumah gue. Mereka mau melihat koleksi bunga gue. Jadi gue minta beberapa bunga lo buat pamer. sesama saudara kan gratis.
Badrun : "Maaf saudaraku. zaman sekarang tidak ada yang gratis, walaupun kita saudaraan. Soalnya kemaren gue ke Pariaman naik bus Family juga bayar, pulangnya saya naik bus Ayah bayar juga."
Saudara badrun: "????"

By: Nelvianti

Dimuat Singgalang: 4 Agustus 2010



Greenhouse and greensang

Saudara sepupuku Andi dating berkunjung krrumahku. Andi ingin bermain dengan aku dan kakak, karena sudah lama ia tidak bertemu kami. Jadi kami mengajaknya jalan-jalan ke sungai di belakang rumah.
Andi : “wah… indahnya pemandangan disini, greenhouse!!!”
Kakak : “tidak seperti dirumahmu ya ndi, greensang.”
Aku : “…???”
Kakak : “gersang maksudnya.”

By: Nelvianti

Dimuat Singgalang: maret 2010



Kaki kejepit

Pak Adul sedang mendengarkan ceramah seorang ustad di surau yang berlantai papan. Dia tampak menangis, lalu sang ustad bertanya kepadanya.
Ustad : "Kenapa bapak menangis? apa bapak terharu mendengar ceramah saya?"
Pak Adul : "Ceramah bapak memang sangat menyentuh, tapi bukan karena itu saya menangis. Bapak tidak lihat kaki saya kejepit lantai mushala!"
Ustad : "???"

By: Nelvianti

Dimuat Singgalang: 22 september 2010



Lebih bodoh

Seorang pemuda dari desa berjalan-jalan ke kota. Ia berdiri di depan studio foto, dan bertemu denga seorang pria.
Pemuda: " Bodoh sekali orang yang memasang palang itu, massa 2x3=1000, 3x4=1500."
Pria : " Tapi saya rasa mas lebih bodoh lagi dari orang itu."

By: Nelvianti

Dimuat Singgalang: April 2010



Memecahkan soal

Suatu hari Parmin disuruh gurunya menyelesaikan soal di papan tulis, tapi setelah berpikir panjang Parmin tidak bisa menyelesaikannya. Lalu bu guru menasehati Parmin.
Bu guru : “Soal matematika ini harus dipecahkan pakai ini.” (sambil menunjuk-nunjuk kepalanya)
Kemudian Parmin membentur-benturkan kepalanya ke papan tulis.
Bu guru : “Apa yang kamu lakukan?”
Parmin : “Tadi bu guru bilang untuk memecahkan soal ini harus pakai kepala.”
Bu guru : “Parmiiiiinnn…….!!!”

By: Nelvianti

Dimuat Singgalang: 3 November 2010



Perumahan

Suatu hari pak ahmad bertemu dengan teman lamanya, Pak Asep dan Pak Yono yang kini sudah menjadi kaya raya. Mereka saling memamerkan kekayaannya.
Pak Asep : “Sekarang saya sudah membeli sebuah rumah di perumahan elit khusus para pejabat.”
Pak Yono : “Saya juga sudah membeli sebuah rumah yang mewah dan mahal di perumahan khusus para pengusaha.”
Pak Ahmad : ”Kalau saya tidak perlu membeli rumah lagi karena saya sudah tinggal di perumahan mertua indah.”
Pak Asep dan Pak Yono : “Maksudmu???”
Pak Asep : “Rumah mertua saya.”

By: Nelvianti

Dimuat Singgalang: 11 Agustus 2010

Virus


Suatu hari Ujang mau pergi ke rental komputer, lalu ia di tegur neneknya.
Nenek: "Mau kemana kamu jang?"
Ujang : "Ke rental komputer nek."
Nenek: "Komputer kamu kan ada?"
Ujang : "Komputer ujang kena virus."
Nenek: "Kalau begitu bawa saja komputer mu ke rumah sakit biar di obtain”

By: Nelvianti

Dimuat singgalang: 2 Juni 2010

Puisi itu Indah

Daftar Tulisanku yang dimuat di Harian Umum Singgalang


Angin berhentilah mengamuk!

Awan merah di ufuk barat
Cukup memberikan secercah cahaya
Namun dari tadi
Angin tak berhenti mengamuk
Menghempaskan pepohonan
Pepohonan yang tak berdosa itu
Tak kuasa menahan
Akhirnya ia tumbang
Menghantam bumi
Seketika suasana gelap
Gelap.......gelap gulita
Langit menjadi hitam
Tak ada satu bintangpun
Yang menerangi

Maret, 2010

By: Nelvianti

Dimuat Singgalang: 27 oktober 2010


Ayah

Ayah…
Setiap hari kau berpacu dengan matahari
Kau tinggalkan pagi
Kau jemput petang
Ntuk satu tujuan mulia
Ayah…
Kau lebih banyak bermandikan keringat
Daripada air yang ku tuang untukmu
Ayah kan ku persembahkan sebuah toga untukmu

Padang, 4 Oktober 2010

By: Nelvianti

Dimuat Singgalang: 13 Oktober 2010



Best Friend

Best friend
Sometime like
Best friend
Sorrowful sometime
If is sorrowful
All feeling
If do not feel
Is not real friend

By: Nelvianti, SMA N 13 Padang

Dimuat Singgalang: 20 oktober 2010


Bunga abadi

Edelweis
Lambang cinta abadi
Tersirat makna mendalam
Tumbuh subur diantara pengkhianatan
Berpagar kekuatan
Dijaga kelembutan
Diraih dengan pengorbanan
Pada cinta dipersembahkan
Ntuk buktikan
Cinta sejati tak kan pernah padam

Maret, 2010

By: Nelvianti

Dimuat singgalang: 9 Juni 2010




Cinta

Cinta
Bak amoeba yang tak dapat dilihat
Tetapi dapat dirasakan
Cinta
Adalah molekul yang tidak dapat dibagi
Dalam keadaan apapun juga
Cinta
Adalah tegangan listrik
Yang bila disentuh secara langsung
Akan di sentrum jantung
Cinta
Adalah persamaan kuadrat
Yang selalu memiliki jawaban
Dari pertanyaan yang sulit
Cinta
Adalah anugrah dari yang maha kuasa
Yang dimiliki oleh setiap makhluk yang bernyawa
Semua hidup dengan cinta
Karna cina
Semua bahagia
Karna cinta
Semua merana

By: Nelvianti

Dimuat Singgalang: 14 Juli 2010


Idul Fitri

Semua menunggu kedatangannya
Dengan kesucian hati
Semua menyambut kedatangannya
Dengan pakaian baru yang telah disulam sebulan penuh
Semua bergembira akan kedatangannya
Semua mengumandangkan tasbih
Allahu akbar... allahu akbar
Hari nan fitri telah datang

September, 2010

By: Nelvianti

Dimuat Singgalang: 22 September 2010


Indonesiaku Tanah Airku


Negeriku tercinta terbilang kaya
Tanah subur hidup tumbuhan bergembira
Lautnya sarang mutiara
Tapi kemiskinan masih menyapa
Hingga serasa terhina
Karena sesuap nasi mereka sengsara
Adakah malu pada dunia
Terkadang ingin merasa
Tapi apa daya tak kuasa

Masih panjang jalan ditempuh
Rintangan berat siap menghadang
Akankah kita bisa ???
Indonesiaku harus bisa
Buktikan pada dunia !
Bangkitlah indonesiaku !
Majulah indonesiaku !!
Jayalah indonesiaku !!!

By: Nelvianti

Dimuat Singgalang: 6 Oktober 2010



Janji mereka pada kami

Dimana kaki ini berpijak
Telinga ini selalu mendengar
Jeritan hati rakyat jelata
Terhadap para penguasa
Mereka yang lelah berusaha
Telah menyerah pada nasib
Mereka selalu berujar
Inilah hidup kami!
Siapapun pemimipin kami
Kami akan tetap terpaut dalam roda kemiskinan
Telina kami telah pekak
Mendengar janji-janji palsu para penguasa
Mata kami telah buta
Melihat tingkah laku mereka
Yang duduk di singasana kemunafikan
Kekuasaan yang ia dapatkan
Telah membuatnya lupa
Lupa akan janji-janji manis yang pernah ia lontarkan
Tak pernah dihiraukannya nasib kami
Nasib rakyat jelata yang telah mendudukinya
Di singasana kemunafikan

By: Nelviantri

Dimuat Singgalang: 23 Juni 2010



Sadarkah engkau

Mengapa tak kau terima dia
Yang kubawa padamu
Apa kuharus melepaskan belenggu darimu
Dan pergi bersamanya
Ya, hanya itu yang bias kulakukan
Saat kujenuh dengan semua sikap egomu
Jika kau tak mengikatnya
Aku kan melepaskannya
Namun jangan pernah kau pasang muka masam itu
Dihadapanku
Karma ku tak sudi melihatnya
Seakan-akan mengisyaratkan
Diriku yang salah

By: Nelvianti

Dimuat Singgalang: 21 juli 2010



Satu nama

Satu nama yang ku ukir dalam hati
Seraut wajah yag terpahat di retina mataku
Yaitu......
Adalah kamu
Sejak kehadiranmu
Sejak saat itu
Sesuatu telah mengganggu pikiranku
Menumbuhkan angan dalam khayalanku
Angan tuk memilikimu
Seandainya saja
Semua kan jadi kenyataan
Kan ku persembahkan yang terbaik untukmu
Cinta

By: Nelvianti

Dimuat Singgalang: 16 Juni 2010




waktu subuh

Ashola tuqhairumminannaum
Lafaz itu berkumandang merdu
Menyeruak pelosok negri
Menyapu jiwa insani

Wajah-wajah usang terjaga
Meraup tetes demi tetes air suci
Mereka merapatkan tangan
Mengangkatnya sejajar telinga
Allahu akbar
Terucap lantang

By: Nelvianti

Dimuat Singgalang: 26 Mei 2010

Alumni Spenambel 2008

No Nama Kelas
1 Aulia Rahman 1.3 2.6 3.7
2 Agna Gina Fadilla 1.7 2.2 3.7
3 Faldy Aldino 1.4 2.1 3.2
4 Fauzan Azima 1.3 2.4 3.4
5 Jimmy 1.5 2.5 3.1
6 Kartika Macelina 1.7 2.3 3.1
7 Khairunaz 1.1 2.4 3.4
8 Nelvianti 1.7 2.7 3.1
9 Nika Oktania 1.3 2.7 3.4
10 Nike Oktania 1.8 2.7 3.5
11 Rian Petruc 1.8 2.4 3.7
12 Salnika Rosi 1.7 2.1 3.1
13 Sesra Mulyani 1.8 2.7 3.1
14 Sherly Yurinanda 1.5 2.7 3.1
15 Silvia Iskandar 1.7 2.3 3.4
16 Silvia Mardhatillah 1.9 2.7 3.2
17 Suci Indrawati 1.6 2.7 3.1
18 Suryani Rahmi 1.1 2.5 3.2
19 Tri Lestari 1.6 2.4 3.2
20 Vivi 1.8 2.1 3.2
21 Wanda Meyliana Sari 1.1 2.7 3.1
 

Pedagogik Template by Ipietoon Cute Blog Design