Jumat, 26 Desember 2014

Disebut Apalah Ini!

Sejatinya hanya Tuhanlah yang tahu apa yang tersembunyi dalam setiap hati manusia. Karna itu hanya harap dan doa yang membumbung, atas ketetapan takdirNya, aku tak kuasa apa-apa. Dan adapun jika kita bertemu pada bulan ke-sekian, itu juga karena ketetapan takdirNya. Semestinya hanya keyakinan yang kita pegang teguh bahwa, 'asam di gunung, garam di laut, dalam belanga jua bertemunya'.
altafunisa.wordpress.com

Sementara pada harap yang menggunung ini--tidak, tidak, tidak seharusnya berharap pada sesuatu yang tak pasti--hanya berjalan yang tetap pasti. Dan tentunya tetap memautkan hati pada Sang Ilahi Rabbi agar dipertemukan dengan yang pasti. Sebab, ketika hatimu dan hatinya sudah dipautkan pada Dia, maka tidak ada rasa ragu, yang ada hanya rasa rindu untuk bertemu.--

Kamis, 11 Desember 2014

Betapa Berharganya Lingkaran Ini, Beruntung Aku Mengenalnya !

Dua hari yang lalu seorang kakak tingkat datang dari Sumbar, ia baru saja diwisuda, dan berniat melamar pekerjaan di sini, di salah satu rumah sakit swasta di Serang. Ada yang menarik dari ceritanya ketika ia diwawancara. Betapa bukan IP yang tinggi ditanya, atau prestasi di dunia, melainkan tentang ibadahnya kepada Allah.

lifestyle.kompasiana.com

Berikut kurang lebih percakapan kakak (K) itu dengan pewawancara, direktur (D) RS.

D: "Berapa jumlah rakaat sholat dalam sehari?"
K: "14 rakaat Pak. (si Kakak saking groginya hingga lupa menghitung sholat Maghrib)."
D: "Masa kamu sholat setiap hari tidak hafal jumlah rakaat sholat."
K: "Iya, mohon maaf Pak saya grogi."
D: "Kamu hafal gak arti surat 'Al Fatihah'? Coba sebutkan!"
K: (si Kakak hanya diam karena memang tidak hafal arti surat Al Fatihah).
D: "Gimana kamu bisa khusyuk dalam sholat kalau arti surat Al Fatihah saja tidak tahu. Dalam sholat itu ada doa tidak?"
K: "Ada Pak, kan setiap perkataan dalam sholat itu adalah doa."
D: "Kalau gitu coba sebutkan!"
K: (Lagi-lagi si Kakak hanya diam karena lupa).
D: "Masa umur sudah 22 tahun belum tahu arti bacaan sholat. Saya tidak ingin mempunyai karyawan yang tidak melaksanakan ibadah dengan sungguh-sungguh. Kamu harus banyak belajar lagi ya! Setelah wawancara seperti ini, apa kamu masih minat bekerja di rumah sakit ini?"
K: "Masih Pak. Sebab hal ini saya anggap sebagai jalan bagi saya untuk menambah ilmu lebih banyak."

***

Singkat cerita si Kakak diterima bekerja di rumah sakit tersebut. Kakak itu lalu bercerita kepada saya bahwa ia disarankan ikut pengajian, ia tidak mengerti pengajian apa. Membaca Al Quran? Lalu saya jelaskan bahwa, yang dimaksud Bapak itu adalah tutoring atau liqo . Apa itu? Itu kata yang asing baginya dan baru pertama kali ia dengar, karena memang di kampusnya dulu tidak pernah ia temui.

Liqo itu berasal dari bahasa Arab yang artinya pertemuan. Pertemuan dengan sesama pencari ilmu dalam sebuah lingkaran. Biasanya terdiri dari 7-8 orang Tutee, dan 1 orang Tutor. Pertemuan dilaksanakan sekali seminggu, biasanya bertempat di Masjid. Adapun materi yang dikaji setiap pekan adalah tentang keIslaman. Tutor menyampaikan materi kepada Tutee, mereka duduk melingkar. Kegiatan biasanya dibuka oleh MC, dilanjutkan dengan murojaah (mengulang kembali pelajaran yang telah lewat, biasanya diidentikan dengan menyetor hafalan Al Quran), dilanjutkan dengan kultum yang disampaikan salah satu tutee, dan kegiatan inti mendengarkan materi dari Tutor, tidak beda jauh dengan ceramah agama yang disampaikan ustadz-ustadz di TV. Biasanya materi yang disampaikan tidak jauh dengan kehidupan sehari-hari, misalnya tentang sholat, berbakti kepada kedua orang tua, dan materi-materi ringan lainnya yang dapat meningkatkan keimanan. Setelah itu kegiatan ditutup dengan doa bersama. Dalam kegiatan ini adakalanya Tutor menyelipkan games atau kuis agar tutee tidak merasa bosan. Liqo ini berlangsung 1-2 jam setiap pekannya. Sementara untuk petugas MC, yang menyampaikan kultum, yang memimpin doa, ditunjuk dari tutee secara bergiliran.

Bersama Para Tutee Ku....

Begitu penjelasan saya, si Kakak manggut-manggut mendengar penjelasan itu. Lalu katanya lagi, "Kakak juga ditanya sama Bapak itu, Kakak pernah ikut organisasi atau tidak. Karena di kampus Kakak dulu tidak ada organisasi/ UKM/ BEM, jadi Kakak jawab enggak."

"Mungkin kalau Kakak pernah tergabung dalam Lembaga Dakwah Kampus (LDK), Kakak bisa menjawab iya." Kata ku.

Si Kakak melanjutkan ceritanya, "Kakak gak nyangka bakalan di tanya tentang sholat seperti itu, padahal sebelumnya Kakak wawancara di salah satu rumah sakit swasta di kota Bandung, Kakak disuruh melepas jilbab untuk bekerja di situ. Tapi Kaka gak mau, makanya Kakak beralih ke rumah sakit yang di Serang ini."

"Allah memang Maha Pengasih dan Penyayang Kak, disaat Kakak mempertahankan jilbab, maka Allah merangkul Kakak buat lebih dekat kepadaNYA."

www.kreavi.com

Di akhir pembicaraan Kakak itu bilang bahwa, beruntung saya kuliah di sini (di UPI), karena saya bisa mengenal liqo dan sebagainya. Saya akui memang benar, saya mengenal kata-kata liqo semenjak saya berkuliah di sini dan semenjak tergabung dalam LDK. Hal ini sangat bermanfaat menurut saya, karena tak semua orang bisa merasakan hal ini. Saya pun memaklumi jika tak banyak orang yang tahu apa itu liqo. Semuanya karena lingkungan. Di UPI memang terdapat tutoring / liqo yang teragendakan dalam Program Tutorial, suatu program yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa baru UPI yang muslim selama 10 pekan. Dan program ini sudah dihakpatenkan oleh UPI, sudah ada SK rektornya. [*]

*Jika terdapat kata-kata yang salah mohon diluruskan. Agak sedikit belibet juga menyampaikannya, tapi saya tetap ingin menyampaikan pengalaman berharga ini. Semoga maksud dan tujuannya sampai kepada pembaca dengan benar.




Selasa, 09 Desember 2014

Mengenal Lebih Dekat Teknologi NFC, Tekonologi Canggih Serbaguna

Beberapa waktu lalu, saat menulis tentang deskripsi untuk sebuah tablet, tanpa sengaja saya berkenalan dengan teknologi NFC. Tablet tersebut katanya dilengkapi dengan NFC.

NFC? Apa itu NFC? Tentu tidak serta merta saya menuliskan kata itu, tanpa tahu arti dan fungsinya apa. Saya pun melakukan penelusuran di google, dan ketemulah. Ternyata NFC itu teman barunya Wifi dan Bluetooth. :D

Near-Field Communication (NFC) adalah salah satu komunikasi antar gadget terbaru yang menggunakan sistem RFID (Radio Frequency Identification) untuk saling bertukar data dalam jarak dekat, sekitar 4 inci. Jadi secara umum fungsi NFC ini gak beda jauh dari bluetooth, hanya saja NFC lebih cepat, bisa mentrasfer data dalam waktu kurang dari sepersepuluh detik. Jika mengirim data dari bluetooth kita perlu setting manual dulu, maka di NFC tidak. NFC sudah secara otomatis mengkoneksikan kedua perangkat dengan cepat sesuai kebutuhan.

Gambar: http://portal.paseban.com/article/88772/apa-itu-nfc

Teknologi NFC bekerja dengan transmisi sinyal radio jarak pendek. Perangkat dengan NFC tidak membutuhkan energi listrik yang besar. Ada dua jenis perangkat NFC, satu perangkat tag pasif dan satu lagi perangkat tag NFC pada ponsel. Ketika melakukan kontak kedua perangkat ini akan saling terkoneksi dan melakukan pertukaran data dengan frekuensi radio ISM 13.56 MHz dengan maksimum rate transfer 424 Kbps.Sepertinya agak rumit menjelaskan sistem kerja NFC ini, lebih baik langsung kepada fungsi/ penggunaannya saja dlam kehidupan sehari-hari. :D

NFC diprediksi akan menggeser kehadiran dompet, kartu ATM maupun kredit, dan tiket-tiket kertas konvensional lainnya entah itu tiket angkutan  umum, pesawat, konser, bioskop, dan lainnya. Wah, kok bisa? Agar pembaca lebih tercengang, *maksudnya lebih paham dengan segala kemudahan yang ditawarkan NFC, maka ada baiknya disimak dulu cerita berikut ini.

Anda diibaratkan seorang karyawan, berikut aktifitas Anda sehari-hari:
1. Ketika terbangun, Anda melihat susu di kulkas sudah mau habis.  Cukup dekatkna ponsel Anda ke kontainer susu yang biasa Anda beli, secara otomatis susu akan masuk ke daftar belanja Anda setelah pulang kerja, lengkap dengan harga dan gerai dimana susu  itu bisa dibeli. Pertukaran informasi yang cepat untuk membantu Anda berbelanja dan melakukan komparasi harga sebelum membeli produk.

2. Anda adalah pelanggan setia kereta api untuk pergi ke tempat kerja. ian di loket karcis penuh? Antrian di loket karcis penuh. Tidak usah khawatir karena Anda memiliki NFC di ponsel, memungkinkan And auntuk langsung berjalan menuju gerbang. Dekatkan ponsel ke tag pasif NFC di gerbang, dan Anda sudah masuk ke peron tanpa harus mengantri tiket  lagi. NFC untuk sarana angkutan umum dengan sistem prabayar tentu membuat hidup menjadi lebih mudah. Aplikasi ini sudah diterapkan di Jepang dan Inggris.

3. Sembari menunggu kereta, Anda dapat pergi menuju ke kios di depan peron, membeli koran hari ini untuk dibaca selama perjalanan. Tidak perlu mengeluarkan uang, cukup dekatkan sekali lagi ponsel Anda ke tag oasif NFC, maka pembayaran pun dapat dilakukan, debit maupun kredit. NFC ternayata bisa digunakan untuk sarana pembayaran yang mobile menggantikan kartu-kartu yang membuat dompet Anda sesak.

4. NFC juga dapat juga dijadikan sebagai kunci keamanan. Sampai di kantor, Anda dapat membuka pintu dengan menggunakan NFC sebagai identitas masuk. Tidak perlu lagi kunci fisik ataupun kartu identitas bermagnet, NFC sudah melakukan semuanya untuk Anda.

5. Pulang dari kantor, Anda melewati toko buku dan melihat toko buku terbaru karangan penulis favorit Anda sudah terbit. Poster dengan tag NFC pasif terpajang di depan toko buku itu. Dekatkan ponsel Anda, dan preview serta sinopsis pun dapat dibaca di ponsel sebelum Anda memutuskan membeli atau tidak. NFC memberi kenyaman dan kemudahan dalam promosi produk baru, membuat rumah Anda tidak dipenuhi brosur-brosur yang juga tidak ramah lingkungan.

Saat ini belum banyak yang mengenal NFC tapi diprediksi 5 tahun ke depan NFC akan semakin menyebar luas di masyarakat. Sekarang yang mungkin menjadi pertanyaan buat Anda, apakah aman menggunakan NFC yang semuanya dijejalkan dalam satu perangkat ponsel? Jawabannya, tingkat keamanan NFC dipercaya sangat tinggi dan aman untuk digunakan.

Sekarang kita hanya bisa menunggu kapan NFC akan mulai diaplikasi dan dapat digunakan karena masih perlu sosialisi penggunaan NFC di berbagai aspek sebelum benar-benar bisa menggantikan posisi dompet, katu kredit dan debit, tiket, dan kunci mobil.[*]

Referensi:  http://portal.paseban.com/article/88772/apa-itu-nfc

Senin, 01 Desember 2014

Hanya Sajak yang Menyampaikan

Bunda...
Aku tahu, menjadi perantau
berarti siap menjadi perindu

Saat beban harus ditanggung sendiri
Tak ada tempat berbagi
Tak ada yang dapat mengerti
Karna belum ada pemilik hati
Hanya Bunda si jantung hati

Bunda...
Membumbung sudah asa si muda
Pantang ditarik pada mulanya
Sampai luruh duka nestapa
Terukir senyum di wajah Bunda tercinta

Serang, 1 Desember 2014

*Selepas Ashar, di atas sajadah merah, akhirnya bulir bening itu terurai jua. Bunda gak kuat.... :'(
Foto dipinjam dari: mutiara-islami.blogspot.com

 

Pedagogik Template by Ipietoon Cute Blog Design