Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star
(Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Lokasi
|
UPTD
SD Negeri 26 Parak Buruk |
Lingkup
Pendidikan |
Sekolah Dasar |
Tujuan
yang ingin dicapai |
Meningkatkan pemahaman
konsep siswa kelas V SDN 26 Parak Buruk dalam menyelesaikan soal cerita matematika
materi skala dengan menggunakan media
diorama dan model Problem Based
Learning (PBL). |
Penulis
|
Nelvianti |
Tanggal
|
28 November 2022 |
Situasi: Kondisi
yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk
dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
|
Latar Belakang Masalah Selama mengajar di kelas V SDN 26 Parak Buruk, penulis menemukan permasalahan yaitu kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika materi skala sangat rendah. Saat menyelesaikan soal cerita, siswa membutuhkan waktu yang sangat lama untuk memahami konsep soal yang cukup panjang. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu guru jarang menggunakan media variatif dalam pembelajaran yang mampu menstimulus pemahaman konsep siswa. Selama ini guru hanya menggunakan media peta yang terlihat abstrak pada materi skala. Selain itu pembelajaran matematika selama ini di kelas berpusat pada guru bukan pada siswa. Kemudian siswa belum terbiasa dengan pembelajaran berbasis masalah. Beberapa faktor ini membuat pembelajaran matematika semakin kurang menarik bagi siswa. Kondisi ini diperparah dengan literasi siswa yang rendah. Praktik ini penting untuk dibagikan agar bisa digunakan sebagai referensi atau inspirasi bagi rekan guru yang mengalami permasalahan yang sama dengan yang penulis alami, sehingga berdampak pada perbaikan pembelajaran di dalam kelas. Bagi penulis sendiri, praktik baik ini menjadi refleksi diri dalam melaksanakan pembelajaran. Peran dan tanggung jawab penulis dalam praktik ini adalah sebagai guru yang mendesain pembelajaran inovatif, baik media maupun model pembelajaran yang tepat sehingga tujuan
pembelajaran bisa tercapai sesuai yang diharapkan. |
Tantangan : Apa
saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang
terlibat,
|
Dari latar
belakang masalah di atas tantangan yang dihadapi oleh penulis adalah : 1. Pemilihan model pembelajaran yang tepat dan
sesuai dengan karakteristik materi pelajaran dan karakteristik siswa. 2. Pemilihan media pembelajaran yang tepat dan
menarik bagi siswa, karena selama ini guru jarang menggunakan media yang menarik seperti media diorama. Selain
itu, guru juga kurang menerapkan
pembelajaran berbasis technological knowledge, pedagogical knowledge and content knowledge (TPACK). 3.
Pembuatan
media diorama menuntut kreatifitas guru dan membutuhkan waktu yang cukup
lama. 4.Sarana dan prasarana belum memadai. Di SDN 26 Parak Buruk hanya tersedia satu proyektor dan
satu sound system yang harus
digunakan bergantian dengan guru-guru yang lain. 5. Meningkatkan
pemahaman konsep
siswa melalui proses pembelajaran yang menyenangkan. Pembelajaran matematika biasanya terkesan menakutkan bagi siswa, hal
ini menjadi tantangan bagi guru untuk menstimulus perasaan senang siswa dalam
belajar matematika sekaligus meningkatkan pemahaman konsep siswa.
Dilihat dari kelima tantangan tersebut dapat disimpulkan bahwa tantangan yang dihadapi melibatkan guru dari sisi kompetensi yang harus dimiliki guru yaitu kompetensi pedagogik dan profesional, serta melibatkan sekolah terkait ketersediaan sarana dan prasarana. Pihak yang terlibat dalam praktik baik ini : Bu
Reinita, M.Pd sebagai dosen pembimbing, bapak Zulhendri, S.Pd sebagai guru
pamong, bapak Budiman, S.Pd selaku kepala sekolah, teman sejawat bu Pritiwi
Wulandari, S.Pd sebagai observer, bu Uly Wafda, S.Pd sebagai kameramen dan
turut memberikan masukan dan saran terhadap praktik baik ini, bu Nanda Safira
sebagai kameramen serta yang spesial siswa-siswi kelas V SDN 26 Parak buruk
yang dengan semangat turut mensukseskan praktik baik ini. |
Aksi : Langkah-langkah
apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang
digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber
daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini
|
Langkah-langkah yang
dilakukan penulis dalam menghadapi tantangan tersebut
antara lain :
1.
Pemilihan Model
Pembelajaran Di
sini
guru memilih model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) dengan sintaks-sintaks
yang berurutan yang dituangkan pada kegiatan pembelajaran. Didukung dengan
pemberian motivasi secara verbal dan penciptaan suasana belajar yang
menyenangkan. 2.
Pemilihan Media
Pembelajaran Kriteri guru dalam memilih media pembelajaran adalah media yang sesuai dengan materi pelajaran dan karakteristik siswa. Dalam hal ini, media yang digunakan adalah media diorama dan media powerpoint (PPT) sebagai bentuk pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). 3.
Waktu Membuat time
schedule pribadi sebelum membuat media pembelajaran.
4.
Sarana dan Prasarana Hal ini dapat diatasi penulis dengan mencermati
jadwal penggunaan proyektor dan sound system.
Biasanya proyektor dan sound system digunakan di pagi hari untuk kegiatan senam pagi dan
pada kegiatan-kegiatan tertentu. Untuk itu penulis akan menggunakan proyektor
di luar kegiatan tersebut. Kemudian berkoordinasi dengan teman sejawat
perihal penggunaan proyektor.
5.
Meningkatkan Pemahaman
Konsep Siswa Hal yang dilakukan guru dalam meningkatkan
pemahaman konsep siswa adalah dengan membuat soal cerita menggunakan stimulus yang tepat,
kemudian membiasakan siswa dengan literasi sehingga nantinya siswa sudah
terbiasa dengan soal-soal cerita yang cukup panjang.
Sumber daya yang diperlukan dalam
melaksanakan praktik baik ini
yaitu membuat media pembelajaran yang tepat. Kemudian
pemahaman
/
kompetensi
guru akan pembuatan RPP dan juga kreatifitas merancang kegiatan- kegiatan
yang membuat siswa lebih menyenangi pembelajaran matematika. Selain itu, diperlukan juga
waktu yang lebih banyak untuk
mempersiapkan semua hal yang diperlukan untuk kegiatan praktik baik ini. |
Refleksi Hasil dan dampak Bagaimana
dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya
efektif? Atau tidak efektif? Mengapa?
Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang
menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang
dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
|
Dampak dari praktik
baik dan langkah langkah
yang dilakukan dirasa hasilnya
efektif
dapat dilihat dari :
1. Penggunaan media diorama dan
media berbasis
Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK), dalam hal ini powerpoint (PPT) sangat membantu pemahaman siswa akan konsep yang
abstrak tentang materi
Skala. 2. Pemilihan
model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) menstimulus kemampuan berpikir kritis siswa terlihat dari tanggapan dan
jawaban yang diutarakan siswa pada saat pembelajaran. 3. Desain
kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa dapat meningkatkan keaktifan
siswa saat proses pembelajaran, sehingga siswa lebih termotivasi untuk belajar
matematika dan tidak ada lagi kesan takut saat belajar matematika.
Respon siswa terhadap praktik baik ini adalah sangat senang, bisa
dilihat saat kegiatan refleksi akhir pembelajaran. Siswa
memberikan refleksi bahwa pembelajaran sangat menyenangkan dan media
pembelajarannya menarik juga mudah dipahami.
Faktor keberhasilan
pembelajaran ini sangat ditentukan oleh penguasaan guru terhadap media pembelajaran, model dan langkah-langkah pada rencana
pelaksanaan pembelajaran yang sudah dibuat.
Pembelajaran yang dapat diambil dari proses
dan kegiatan yang sudah dilakukan penulis adalah
seyogyanya guru lebih kreatif dan inovatif dalam menggunakan media
dan model pembelajaran yang
variatif untuk membuat proses belajar mengajar menjadi lebih menyenangkan,
dan tujuan pembelajaran dapat dicapai sesuai dengan yang diharapkan. Ucapan
terima kasih penulis ucapkan kepada bapak / ibu dosen dan guru pamong di kelas
004 A Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan Universitas Negeri Padang (LPTK
UNP) yang telah membimbing penulis hingga ke tahap ini. Ucapan terima kasih kepada
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) atas
Program Profesi Guru (PPG) yang terus berlanjut dan berkembang ke arah yang
lebih baik hingga saat ini memberi kesempatan kepada seluruh guru-guru hebat
di Indonesia. |