Minggu, 14 Agustus 2016

MEA Dan Jati Diri Bangsa




Pasar bebas Asia Tenggara atau yang lebih dikenal dengan istilah Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) telah diberlakukan. Keuntungan dan tantangan yang harus dihadapi Indonesia banyak disorot dengan diberlakukannya MEA ini. Faktanya, akses pasar bebas memberikan peluang yang sangat besar bagi masyarakat Indonesia yang berkompeten untuk bersaing di kancah internasional. Namun ini sekaligus menjadi tantangan bagi masyarakat Indonesia yang belum mampu memenuhi kualifikasi tinggi dari MEA.
Untuk menghadapi tantangan ini berbagai cara bisa dilakukan. Dari segi barang bisa dilakukan dengan cara meningkatkan kualitas barang. Produk makanan misalnya, lebih ditingkatkan lagi dari segi packaging atau kemasan. Dari segi jasa, juga ditingkatkan dengan mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Hal ini perlu dilkukan oleh setiap individu, yaitu dengan menambah skill. Salah satu skill tersebut adalah menguasai bahasa asing untuk memperlancar komunikasi dengan Warga Negara Asing.
Dibalik semua usaha untuk menghadapi tantangan atau arus globalisasi ini, ada hal yang perlu diperhatikan yaitu jati diri bangsa. Bagaimana sebuah bangsa yang besar dapat terus mengikuti perkembangan zaman tanpa kehilangan identitas diri. Salah satu identitas diri tersebut adalah bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu.
Masyarakat Indonesia boleh meningkatkan kualifikasi diri dengan mempelajari bahasa asing, namun tetap membudayakan bahasa Indonesia. Bangga menggunakan bahasa Indonesia adalah salah satu karakter yang perlu ditanamkan. Caranya dengan membiasakan diri menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar jika berkomunikasi dengan sesama orang Indonesia dan lingkungan yang tidak menuntut menggunakan bahasa asing. Menggunakan bahasa asing hanya ketika berbicara dengan Warga Negara Asing yang tidak bisa berbahasa Indonesia atau di lingkungan yang memang dituntut berbahasa asing. Selain itu bagi masyarakat Indonesia yang fasih berbahasa asing, hal ini bisa dijadikan ajang untuk mempromosikan bahasa Indonesia. Sementara itu, bahasa daerah juga patut dipertahankan agar tidak tergerus perkembanagn zaman.

2 komentar:

Aul Howler's Blog mengatakan...

Mangat buguruu

Nelvianti mengatakan...

Hehe ... dibaca Aul, ini artikel challange. Thanks udah baca. :)

 

Pedagogik Template by Ipietoon Cute Blog Design