Siapa suruh masuk UPI! Jika tidak mau membuat PKM, mengikuti
Program Tutorial, dan BAQI. Kalimat itu diadaptasi
dari dosen PAI (Pendidikan Agama Islam) saya, siapa suruh masuk Islam! Jika
malas mengerjakan sholat.
Ya, setiap Maba (Mahasiswa Baru) UPI 2012 diberi tugas membuat PKM
(Program Kreativitas Mahasiswa). Program ini sudah ada sejak lama tapi hanya
dilaksanakan oleh beberapa universitas favorit, termasuk salah satunya UPI. Ya,
menurut saya UPI adalah salah satu universitas terfavorit di Indonesia. Meski dulu
saya agak keliru ketika orang-orang menyebut kata UPI.
Pengetahuan saya dulu sebagai seorang siswi SMP bisa dikatakan
minim. Tetangga saya katanya kuliah di UPI, setiap hari dia pulang pergi Lubuak
Begalung - Lubuak Minturun (nama daerah di Padang). Nah lo? Memang UPI letaknya
di Padang? Saya bingung.
Sebenarnya sih, hal ini tidak perlu saya bingungkan kalau saja saya
tahu di Padang juga ada UPI. Tapi ada embelan ‘YPTK’ dibelakangnya. Jadi UPI
YPTK (Universitas Putra Indonesia Yayasan Perguruan Tinggi Komputer). P nya disini akronim dari ‘Putra’ bukan
‘Pendidikan’ seperti yang saya ketahui belakangan.
Agar tidak keliru lagi selanjutnya saya cukup menuliskan UPI saja,
tanpa ada embelan YPTK dibelakangnya. Dan itu berarti tulisan saya merujuk pada
Universitas Pendidikan Indonesia.
Sekarang saya sudah mengerti. UPI itu Universitas Pendidikan
Indonesia, salah satu universitas negeri yang
terletak di Bandung, Jawa Barat. Atau yang sering disebut teman-teman
saya sebagai UPI Bandung. Mereka bilang UPI
itu favorit. Saya menyetujuinya walaupun belum tahu pasti alasannya.
Meski begitu saya tidak terpikir untuk masuk UPI karena saya sadar
dengan kondisi ekonomi orangtua saya. UPI kan letakknya di Bandung, sedangkan
saya di Padang! Mau dengan apa orang tua saya mengongkosinya. Lagi-lagi itu
pandangan siswi SMA yang sempit. Jadilah UPI hanya impian saya belaka. Saya tak pernah berhenti bermimpi, meski kadang saya
menyangsikan mimpi itu.
Singkat cerita. Mungkin
Tuhan sudah menakdirkan jalan saya di sini, saya berhasil masuk UPI. Bukan
hanya sekedar mengijakkan kaki di pelataran parkir UPI lalu keluar, seperti guyonan Menteri Pendidikan, Bapak Mohammad
Nuh pada acara Sholat Isya berjamaah mahasiswa Bidik Misi dengan
Menteri Pendidikan di mesjid UPI tercinta, ‘Al Furqon.’ “Masuk UPI itu gampang,
setiap orang juga bisa masuk lalu keluar” (27/08/2012) Sambil menunjuk halaman
‘Al Furqon’, lalu diiringi gelak tawa hadirin.
Oh iya, saya lupa mengabarkan kalau saya sampai disini berkat
beasiswa Bidik Misi yang saya peroleh. Saya begitu bersyukur bisa menjadi
bagian dari UPI meskipun kampus saya di Serang. Melihat gedung Isola secara
langsung sudah membuat saya terharu. Tidak berlebihan! Sebelumnya saya hanya
melihat gedung ini di internet hasil pencarian ‘Om Google’, dan saya tidak
mengetahui namanya ketika itu.
Kata senior saya gedung Isola ini merupakan icon UPI. Hmm, saya pingin
sekali masuk kesana. Tapi entah kapan. Oke. Saya sudahi di sini membahas
tentang bangunannya, sekarang saya mau menilai kualitas akademiknya.
Saya sempat heran mendengar penjelasan senior tentang BAQI dan
Program Tutorial. Dua kata yang asing buat saya. Katanya BAQI itu ‘Baca Quran
Intensif’. Yaitu program semesteran semacam evaluasi membaca Al-Qur’an yang diwajibkan
untuk mahasiswa baru yang mengontrak mata kuliah PAI, dan sifatnya gratis. Tes Baca Al-Qur'an ini terdiri dari
3 kali tes, yakni Pretest, Midtest, dan Posttest. Dari hasil evaluasi itu kemampuan membaca Al-Qur’an mahasiswa UPI
akan digolongkan ke dalam 5 tingkatan, dimulai dari tingkat rendah yaitu Tingkat Pra Dasar I (TPD I), Tingkat
Pra Dasar II (TPD II), Tingkat Dasar (TD), Tingkat Terampil (TT), dan Tingkat
Mahir (TM). TT dan TM dinyatakan kategori lulus, sedangkan TPD I, TPD II, dan
TD dinyatakan kategori tidak lulus. Bagi mahasiswa yang
tidak lulus pada saat Pretest diwajibkan kembali mengikuti tes baca
Al-Qur'an pada saat Midtest, jika masih belum lulus dites lagi pada saat
Posttest. Nantinya mereka akan dibimbing membaca Al-Qur’an agar tidak
terbata-bata lagi.
Kepala
saya agak sedikit puyeng mendengar
penjelasan ini. Bagaimana tidak? Saya tidak pernah mendengar program ini ada di
kampus lain. Ditambah lagi penjelasan tentang Program Tutorial. Hal pertama yang
saya dengar adalah program ini menjadi hak milik UPI, tidak bisa diganggu gugat
karena sudah ada SK rektornya. Begitulah kurang lebih kata senior saya saat pembukaan
Program Tutorial atau yang biasa kami singkat dengan ‘PT.’
PT
ini program semesteran juga yang berkaitan dengan MK PAI, sama seperti
BAQI, wajib diikuti. Adapun
pelaksanaannya tiap hari minggu, dan nanti akan ada mentoring. Jangan bayangkan
tidak ada keluhan dari teman-teman saya terhadap dua program ini. Sekali lagi, “Siapa
suruh masuk UPI!” Tapi itu hanya komentar dari orang-orang yang baru pertama
kali merasakannya. Toh, setelah merasakannya mereka have fun tu menjalaninya.
Kalau
dipikir-pikir wajar saja bagi yang mengontrak mata kuliah PAI diwajibkan untuk
mengikuti BAQI. Bagaimana seandainya orang yang mau belajar agama Islam tapi
tidak fasih membaca Al-Qur’an. Applauselah
buat UPI atas Program Tutorial dan BAQInya. Siapa suruh masuk UPI! Karena UPI
maka aku harus ilmiah, edukatif, dan religious.
NELVIANTI
17 komentar:
Halo salam kenal, saya mahasiswa upi bandung (Jl Dr Setiabudhi) juga angkatan 2012. Benar bahwa ketika kita sudah memilih suatu hal , kita harus siap menerima konsekuensi atas pilihan kita tersebut. Tetapi saya pikir program yang diberikan oleh upi ini seperti baqi, tutorial, pkm itu semua sangat positif . semua tergantung dari kita menyikapinya. kalau kita menyikapinya dengan positif maka dlm menjalankan kegiatan tersebut sangat enjoy ko, tanpa ada rasa mengeluh hehehe
Hallo Mustafa, terima kasih sudah berkunjung. :)
Ya benar, baqi, tutorial, pkm, memang kegiatan yang sangat positif, saya setuju. Teman-teman yang lain juga setuju, cuman awalnya saja mereka agak kaget, karena belum terbiasa. Hehe
#bersyukurjadimahasiswiUPI
Jika tdk mengikuti praperkuliahan krn suatu dan lain hal yg urgen, apa ada sanksinya? Diabsenkah di pra perrkuliahan tsb? Tq infonya
Hi Teh Agustina, mahasiswi baru kah? jika iya, selamat datang di UPI. :)
Jika tidak bisa mengikuti perkuliahan, lebih baik izin dulu Teh ke dosen yang bersangkutan. Karena disetiap mata kuliah (MK), kehadiran minimal 80 %, dan itu artinya Teteh hanya boleh 3 x untuk tidak mengikuti perkuliahan tersebut. Dan jika Teteh, lebih dari 3 x tidak mengikuti perkuliahan / kehadiran Teteh kurang dari 80 %,dosen yang bersangkutan tidak akan mengizinkan Teteh mengikuti UAS MK tersebut dan itu artinya Teteh harus mengontrak ulang MK tersebut tahun depan.
Teh pertanyaan saya sama kaya teh agustina
Kalau tidak ikut PRAKULIAH bagaimana
Hi Kang Ahmad, sebelumnya saya mau tanya, yang dimaksud prakuliah di sini bagaimana? soalnya saya baru mendengar istilah ini (waktu tahun saya tidak ada prakuliah).
Kak saya baru mau daftar UPI YPTK ini , cerita buat saya mengikuti tes akadekik nggk buat nntinya ?
Kak saya baru akan mendaftar UPI YPTK ini ada pengalaman yg bisa dibagikan saat dimana ujian akademik berlangsung, nialai nemnya jadi patokan atau tidak ,atau cara penilaiannya ,trima kasih kak
@Amalia: Kalau itu saya kurang tahu. UPI yang saya maksud di sini UPI Bandung bukan UPI YPTK. :)
Teh mau tanya waktu tes baqi itu yang di tes Kan ya apa aja ya? Terus apa harus pandai tahsin dulu maba nya?
@Rahmalia: Intinya, nanti kamu disuruh membaca Al Quran, lalu setelah itu ditanya-tanya tentang tajwidnya. :)
Teh cara masuk UPI berdasarkan nilai apa saja?
Teh cara masuk UPI berdasarkan nilai apa saja?
saya dulu melalui SNMPTN tulis :)
Teh doakan saya bisa masuj UPI ya teh:D
Posting Komentar