Ini yang saya takutkan, "Apa yang terjadi dengan akun sosmedku setelah aku meninggal?" Pernah gak sih ... sebagian dari kamu berpikir sampai ke situ, atau cuma saya saja. Saya suka berpikir [apalagi ketika saya sakit], pengen rasanya menonaktifkan semua sosmed agar tidak ada yang bisa mengepoin akun sosmed saya, jika umur saya tak panjang. Sementara kontrol berada di luar kendali saya, yang tahu password akun sosmed saya, hanya saya sendiri. Jadi tidak ada yang akan membantu menonaktifkan akun sosmed saya selain saya sendiri.
Kenapa harus dinonaktifkan? Sebenarnya bukan masalah dikepoin atau tidak, tapi lebih kepada 'isi' dari akun sosmed itu sendiri. Apakah di akun sosmedmu banyak tersimpan foto-foto dirimu yang tidak menutup aurat? Okelah ... mungkin ada yang menjawab, "foto-foto saya menutup aurat (mengenakan hijab) kok". Alhamdulillah ... (tapi lebih baik dikurangi jumlah fotonya). Dan bagaimana dengan teman-teman muslimah yang fotonya tidak menutup aurat. Yang setiap ucapan berbela sungkawa ditagkan ke akunnya disertai foto yang tidak menutup aurat itu. Ia akan menabung dosa. Dosanya akan mengalir terus setelah ia meninggal. Bagaimana siksaan 'si mayit' di dalam kubur ketika orang lain masih bisa menikmati auratnya dari foto-foto di akun sosmednya.
Agak miris sebenarnya mengingat hal ini, dan seandainya semua orang tau, termasuk untuk kita yang akan memposting foto teman tanpa aurat, sampaikah kita berpikir ke situ. Kita ikut andil menyumbang dosa untuknya dan mungkin dosanya untuk kita juga. Wallahu A'lam ....
Mari kita renungkan bersama ... Apa yang harusnya kita lakukan dengan akun sosmed kita sekarang? sudah siapkah kita menghadapi kematian? Tahukah kita apa yang terjadi dengan kehidupan setelah mati? Semoga tulisan singkat ini dapat membuka pola pikir kita semua.
0 komentar:
Posting Komentar