Selasa, 17 Oktober 2017

KIM: Permainan Tradisional Minangkabau Yang Tak Lekang Oleh Waktu



Apa yang ada di pikiranmu ketika mendengar kata KIM? Saya rasa ini bukanlah suatu akronim, semacam Kartu Izin Masuk (KIM) atau potongan nama artis Korea: Kim Soo Hyun. Tapi ini adalah nama permainan tradisional dari Minangkabau, KIM. Just KIM! Salah satu kecantikan dan keunikan Indonesia akan kamu kenal dari permainan ini.

 
Saya tidak menemukan referensi yag banyak tentang sejarah atau asal-usul permainan ini. Tapi beberapa waktu lalu, tepatnya 1 Oktober 2017, saya bisa menyaksikan permainan ini secara langsung untuk kedua kalinya. Jadi tulisan saya ini berdasarkan live report! Pertama kali saya mengikuti permainan ini adalah masa kuliah ketika ada acara dari Ikatan Keluarga Minang (IKM) di Cilegon. Saya dan beberapa teman mahasiswa Minang berkesempatan untuk mengikuti permainan KIM, namun sayang ... saya tak sempat mendokumentasikannya. Kali kedua adalah setelah saya hijrah ke Bandung, saya berkesempatan lagi mengikuti permainan ini pada acara silaturahmi dengan orang Minang di Metro Indah Mall Bandung dengan tema, “Minang Sahabat Bandung”.

Wow, ada bidadari. #piss

KIM dapat dimainkan oleh siapa saja, baik tua maupun muda. Biasanya permainan ini diselenggarakan di beberapa pesta pernikahan adat Minang atau pada acara silaturahmi orang Minang seperti ini. Dan seringnya diselenggarakan malam hari, lepas magrib. Lalu seperti apa permainan KIM?
 
Inti dari permainan ini adalah kartu dan dendang atau nyanyian. Ada yang mengatakan permainan KIM seperti permainan Bingo. Pemain harus menemukan 5 kotak angka yang sama dengan yang diucapkan pendendang/ penyanyi secara horizontal pada kartu-kartunya. Angka-angka yang diucapkan ini disampaikan dengan nyanyian atau dalam istilah Minang disebut dengan dendang. Adakalanya dendang disampaikan dalam bahasa Indonesia, tapi lebih seringnya dalam bahasa Minang. 



Setiap peserta berhak memegang 1 bundel kartu atau lebih. Satu bundel kartu terdiri dari 5 kartu persegi yang berbeda-beda warna (putih, pink, biru, hijau, dan kuning) yang berisikan kotak-kotak angka secara acak. Kartu akan dimainkan sesuai urutannya, biasanya dimulai dari warna putih. Kartu putih ini bisa dimainkan berkali-kali tergantung instruksi pendendang. 



Permainan dimulai ketika pendendang mulai berdendang sambil mencabut angka dari kocokan.
Selusin ayam hilang
Hilangnya tadi malam
12 pandang
12 dipasang
Jika dilihat sekilas yang disampaikan pendendang seperti pantun. Di sini keahlian pendendang dituntut dalam menyelipan angka sesuai dengan pantun.
 


Tugas pemain adalah melingkari atau mencoblos angka yang disebutkan. Pemain harus jeli mendengarkan angka yang didendangkan. Adakalanya pendendang berhenti menanyakan apakah sudah ada satu baris angka yang berhasil dicoret pemain. Jika ada, maka pemain tersebut akan dipanggil ke depan untuk diberi hadiah dan kupon KIMnya dikumpulkan atau sudah tidak bisa dipakai lagi. Jika pada kartu putih dicari dua orang pemenang, maka permainan akan dilanjutkan masih dengan kartu yang putih.



Jika pendendang belum menanyakan, pemain cukup angkat tagan saja memberitahukan kalau kartunya sudah ada yang tercoret satu baris. Maka pendendang akan meghentikan nyanyian dan mencocokkan apakah angka pada kartu yang dimiliki pemain sesuai dengan angka yang disebutkan pendendang. Jika cocok, pemain akan diberi hadiah dan kartunya akan dikumpulkan. Permainan akan dilanjutkan dengan karu berwarna lain. Begitu seterusnya. 

You know that, 'Godok Batinta'? :D


Hadiah dari permainan KIM beraneka ragam, biasanya berupa peralatan elektronik, atau alat-alat rumah tangga seperti kompor, setrika, kipas angin, dan lain sebagainya. Bahkan ada yang memberikan hadiah utamanya handphone atau DP rumah. Hadiah-hadiah ini biasanya diberikan oleh sponsor atau sudah disediakan panitia.



Ada yang mengatakan permainan KIM seperti berjudi. Tapi pada permainan ini tidak ada taruhan, yang ada hanya hadiah. Permainan ini murni sebagai hiburan semata.
Rancaknyo si kota Bukiaktinggi
Rami dek urang di hari pakan
Main KIM bukanlah judi
Hanyo sekadar untuk hiburan
            Indahnya kota Bukittinggi
Ramai oleh orang di hari pekan
Main KIM bukanlah judi
Hanya sekedar untuk hiburan 

Ini artis lokal Minang lo, namanya 'Mak Pono' dan 'Piak Unyuik' :D


Tulisan ini diikutsertakan dalam kompetisi #BeautifyingIndonesia: Ceritakan Cantik Indonesia yang diselenggarakan oleh Martha Tilaar Group bersama IWasHere Networks

Martha Tilaar Group mendukung promosi pariwisata Wonderful Indonesia dengan mengangkat tema inspirasi Gili Lombok yang sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mengembangkan kawasan Mandalika sebagai salah satu dari 10 Destinasi Prioritas.
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                       


0 komentar:

 

Pedagogik Template by Ipietoon Cute Blog Design