Jumat, 29 Agustus 2014

Mau dibawa kemana hidup ini?


Sebuah pertanyaan yang menyentil yang dilontarkan teman saya. Saya tersadar, dan gak nyangka dia berfikiran seperti itu. Pasalnya selama ini dia kelihatan diam-diam aja, dan terkesan cuek. Ternyata dibalik sifat diamnya, dia punya pandangan yang luar biasa, yang mengingatkan saya kembali, apa arti hidup ini!

Ceritanya waktu itu kita lagi duduk-duduk. Saya iseng bertanya kepadanya, soal keinginannya untuk belajar bahasa Inggris yang dulu pernah diutarakannya kepada saya. Dia menjawab, bahwa saat ini dia ingin belajar bahasa Arab dulu. Loh, kenapa? kata saya. Karena belajar bahasa Arab itu sunah, katanya. Lalu, setelah itu dia bercerita panjang lebar. Saya mendengarkan.

"Untuk lebih memahami agama kita (Islam), saya harus belajar bahasa Arab dulu. Saya juga pengen belajar bahasa Inggris, tapi saya ingin kuliah di luar negeri yang kampusnya Islami, di Malaysia mungkin... seperti Muhammad Asad, dia kuliah S2 di Qatar, dan itu pembelajarannya pakai bahasa Arab, makanya saya ingin belajar bahasa Arab. Saya ingin memperdalam ilmu Agama saya. Selama ini saya merasa ilmu saya masih banyak yang kurang, saya merasa Allah ingin saya dekat dengannya. Saya tidak ingin mengejar dunia semata, saya ingin mengejar akhirat, karena dengan kita mengejar akhirat, pasti dunia akan mengikuti. Saya tersadar, sebenarnya apa sih yang kita cari di dunia ini? apa tujuan hidup kita? kita lahir, tumbuh menjadi dewasa, lalu tua, dan mati. Kita tidak tahu kapan kita meninggal, banyak orang yang meninggal di usia muda. Lalu, apakah hanya dunia yang kita cari di hidup yang sebentar ini? tidak kan! Kita boleh menilai orang-orang yang kuliah di luar negeri itu sebagai suatu kesuksesan, kita boleh iri, tapi kita juga harus paham arti kesuksesan sesungguhnya. Kesuksesan bagi orang tua kita, bukan hanya melihat pendidikan anaknya yang tinggi, tapi kesuksesan sebenarnya itu, ketika orang tua melihat anaknya menjadi anak yang sholehah....  "

Cerita kita melompat-melompat, yang jelas kita berbicara tentang tujuan hidup kita ke depannya. Saya tarik kesimpulan sendiri dari ceritanya, mungkin dia bermaksud menyampaikan, bahwa kita jangan berpandangan sempit. Jangan menilai kesuksesan itu dari keberhasilan mengejar S2 di luar negeri, jangan terlalu fokus dengan hal itu, karena secara tidak sadar, kita bisa-bisa mengejar dunia semata. Intinya, saya diingatkan, jangan sampai untuk mengejar dunia, kita meninggalkan akhirat. So, luruskan niatmu! Mau dibawa kemana hidup ini?

0 komentar:

 

Pedagogik Template by Ipietoon Cute Blog Design