Minggu, 14 September 2014

Sosialisasi Kebijakan dan Program Pengembangan Kewirausahaan Nasional (Technopreneur Camp VII)

Kementerian Perekonomian menggelar kegiatan Sosialisasi Kebijakan dan Program Pengembangan Kewirausahaan Nasional (Technopreneur Camp VII), Jumat-Sabtu, 12-13 September 2014, di Swiss German University (SGU) dan Hotel Ibis Serpong. Kegiatan yang bertema "Menumbuhkan Wirausaha Baru Berbasis Teknologi Untuk Meningkatkan Daya Saing Bangsa" ini dipersiapkan untuk menyongsong MEA 2015.

Kegiatan ini dihadiri oleh dua ratus orang peserta yang terbagi dalam 20 kelompok. Mereka merupakan perwakilan dari lembaga, organisasi, dan perguruan tinggi, yang terdiri dari mahasiswa SGU sendiri, Universitas Pendidikan Indonesia, Surya University, dan univ swasta lainnya di sekitar Tangsel.

Kegiatan yang bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), SGU, serta Tim Wiratif Kemenko Perekonomian ini dibuka pada pukul 08.30 WIB di SGU dengan pembacaan doa, menyanyikan lagu Indonesia Raya, penampilan tari Saman dari mahasiswa SGU, dan dilanjutkan dengan laporan ketua pelaksana dari tim wiratif, Dr. Handito Joew ono, lalu sambutan dari rektor SGU, Prof. Dr. phil. Martin Loeffelhoiz.

Setelah acara pembukaan, dilanjutkan dengan pelatihan bisnis yang terdiri dari dua sesi. Sesi pertama dimulai pukul 13.30, oleh tiga orang pemateri yaitu, Dr. Ir. Anugerah Widiyanto M. Eng (Kepala Balai Inkubator Teknologi-BPP) dengan materi Technopreneur Ways; Ir. Eko Nugroho, MBA (PT. Dream Light Word Media Semarang), dengan materi Motivasi Bagi Calon Pengusaha Baru Berbasis; dan Prof. Dr. Ahmad M Ramli, SH, MH, FCBArb (Direktur Jenderal Hak Kekayaan Intelektual), dengan materi Pemanfaatan Hak Kekayaan Intelektual Untuk Menciptakan Keunggulan Produk Usaha.


Pelatihan bisnis sesi kedua dimulai pukul 15.30, diisi oleh empat orang pemateri,  Prof. Yohanes Surya (Rektor Surya University), dengan materi Peranan Perguruan Tinggi dalam Menumbuhkembangkan Pengusaha Pemula Berbasis Teknologi (PPBT); Dr. Illah Sailah (Direktur Akademik Ditjen Dikti), dengan materi Pengembangan Kurikulum Kewirausahaan dalam rangka Wirausaha Baru Mahasiswa dikalangan Perguruan Tinggi; Muhammad Al Fatih Timur (Kitabisa.com-Crowd Funding) dengan materi Skema Pembiyaan bagi Usaha Pemula dan UKM, dan terakhir Gabriel Ming (Direktur Kredit Masif Indonesia), dengan materi Penjualan Melalui Internet (E Commerce). Sesi ini ditutup pada pukul 17.00. Lalu kegiatan dilanjutkan di hotel Ibis pukul 19.00 - 23.00.

Di hotel Ibis dilanjutkan dengan materi cara menyusun business plan, tekhnik mempresentasikan business plan di depan investor, dan terakhir penyusunan business plan oleh masing-masing kelompok, yang akan dipresentasikan esok harinya mulai pukul 09.00 hingga pukul 15.00. Pada hari kedua, setelah presentasi oleh semua peserta, diumumkan lima business plan terbaik.

Kegiatan ini mendapat sambutan baik dari semua pihak. Semua peserta diharapkan mampu menjadi  technopreneur. Technopreneur berarti bukan enterpreneur semata! Technopreneur merupakan gabungan dari kata teknologi dan enterpreneur, yang berarti bisnis berbasis teknologi atau bisnis yang memanfaatkan teknologi. Salah satu business plan peserta yang berbasis teknologi adalah sebuah inovasi dari cermin yang digunakan sebagai media iklan. Jika dilihat dari jauh, cermin ini seperti reklame yang mengiklankan suatu produk, tapi jika kita berdiri di depan cermin ini, cermin akan berubah fungsi seperti biasa, yaitu untuk bercermin. Business plan ini menjadi salah satu business plan terbaik.

Semoga dengan adanya kegiatan ini, jiwa-jiwa kreatifitas dari masyarakat Indonesia akan semakin bermunculan, dan masyarakat Indonesia dapat bersaing di kancah internasional sebagai technopreneur. Sebab Indonesia akan menjadi negara maju jika 2 % dari jumlah rakyatnya berwirausaha, dan sekarang Indonesia baru menunjukan angka 0,18 %. Akhir kata, seperti dikutip dari salah seorang pemateri, dari pada wara-wiri cari kerja, mendingan wirausaha! [*]





0 komentar:

 

Pedagogik Template by Ipietoon Cute Blog Design