Kontribusiku
Bagi Indonesia
(Kontribusi
Yang Telah, Sedang Dan Akan Saya Lakukan Untuk Masyarakat)
Indonesia.
Satu kata berjuta makna. Bisa bermakna positif, bisa bermakna negatif. Dan saya
mencoba berpikiran positif setiap kali mendengar kata ‘Indonesia’, tanah airku
yang ku cinta. Negeri yang indah, permai, dan kaya akan sumber daya alamnya.
Tak banyak yang telah saya lakukan untuk negeri ini. Sebagai seorang mahasiswa
semester 8 di Universitas Pendidikan Indonesia dengan jurusan Pendidikan Guru
Sekolah Dasar (PGSD), konsentrasi IPA SD, saya hanya bisa menyatakan bahwa saya
ingin selalu memuji negeri ini; saya tidak ingin mencela negeri ini; dan saya
ingin menghargai setiap hal yang ada di dalamnya, termasuk sumber daya alam dan
sumber daya manusianya. Saya kira inilah hal kecil dan sulit bagi semua orang
lakukan: menghargai. Karena dari menghargailah akan muncul stimulus-stimulus
yang menghasilkan respon luar biasa. Seperti kita menghargai ‘ibu kandung’,
maka tak ada yang dapat mencela ibu kandung sendiri, yang ada hanya usaha
bagaimana membuat ibu bahagia. Seperti itulah yang ingin saya lakukan. Karakter
ini yang saya tanamkan kepada diri sendiri, kepada adik-adik saya, anak didik
saya, dan kepada orang-orang di sekitar saya. Saya mencoba mengajak mereka
untuk melihat suatu persoalan dari sudut pandang yang berbeda dan mengajak
mereka untuk selalu berusaha, optimis, dan jangan pesimis. Melalui buku-buku
yang saya tulis, melalui tulisan yang bermakna, saya bercerita. Ini adalah hal
efektif yang dapat saya lakukan, sebab saya percaya, sebagaimana kata pepatah
‘Anda adalah orang yang sama dengan Anda di lima tahun mendatang, kecuali dua
hal: orang-orang di sekeliling Anda dan buku-buku yang Anda baca’. Saya sering
bercerita kepada teman-teman soal perjuangan hidup dan sebagainya, dan tak
jarang diantara mereka yang merasa termotivasi. Walaupun saya tidak bisa
menampilkan bukti konkretnya, tapi saya merasa telah berhasil menebarkan satu
‘virus’: berjuang. Karena masa depan Indonesia ada di tangan pemudanya, maka
anak mudanya harus berjiwa pejuang. Untuk itu saya sangat memperhatikan dua hal
ini: buku dan orang-orang di sekeliling saya. Refleksi dari hal ini membuat saya tergabung
dalam organisasi di kampus; Lembaga Dakwah Kampus (LDK) dan Dewan Perwakilan
Mahasiswa (DPM). Melalui organisasi ini saya dapat menempa diri, belajar
menghargai orang lain, belajar menjadi pemimpin, dan intinya membangun karakter
diri menjadi lebih baik lagi, lalu menularkan hal-hal baik yang telah saya
terima tersebut kepada orang lain.
Suatu
bangsa tergantung kepada anak mudanya. Pemudanya yang tidak ‘loyo’, tidak mudah
tergerus perkembangan zaman, dan pemuda yang cerdas serta berakhlakul karimah. Untuk hal ini, yang saya lakukan sekarang
adalah menjalankan peran saya sebagai mahasiswa, megaplikasikan tri dharma
perguruan tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat)
sebaik-baiknya. Saya bersyukur dapat memadukan ketiga hal tersebut melalui
Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan Kompetensi Penelitian Mahasiswa UPI
yang saya raih. Orientasi dari penelitian yang saya dan tim lakukan adalah
bagaimana saya bisa menciptakan media pembelajaran yang membuat anak didik saya
paham akan pembelajaran yang saya ajarkan. Karena saya konsen ke pendidikan
terutama ke pendidikan sekolah dasar, maka saya berusaha untuk memfokuskan diri
dalam bidang ini.
Kelak,
saya ingin menyebarkan ‘virus’ mendidik melalui tulisan-tulisan di blog yang
saya kelola. Berkecimpung di dunia literasi selain di dunia pendidikan adalah
hal yang menarik buat saya. Literasi dan pendidikan adalah dua hal yang ingin
saya padukan. Kedua hal ini dapat bersinergi membentuk suatu sistem yang akan
mengantarkan saya mencapai tujuan saya dan tujuan kita bersama tentunya:
membangun pendidikan Indonesia. Tentunya hal ini akan saya mulai dari hal dasar
terlebih dahulu dengan melanjutkan pendidikan pascasarjana dengan jurusan
‘pendidikan dasar’ yang linear dengan jurusan pendidikan sarjana saya, yaitu
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Saya nantinya ingin mengambil konsentrasi
IPA Pendidikan Dasar, seperti konsentrasi yang saya ambil saat S1. Saya ingin
mendalami ilmu tentang keSDan, ilmu ini sangat menunjang saat saya mengambil
peran sebagai dosen sekaligus peneliti nantinya. Kedepan saya ingin menciptakan
inovasi dalam mengembangkan kurikulum pendidikan dasar, juga menciptakan suatu
komunitas, lalu publishing house.
Melalui hal ini saya dapat menuliskan setiap hal yang saya teliti lalu
menerbitkan dalam sebuah buku di rumah produksi sendiri, sehingga kesinambungan
dapat terus terjaga dan saya dapat terus berkaya untuk anak Indonesia. Hasil
penelitian saya akan saya aplikasikan dimulai dari sekolah-sekolah binaan dan
tidak menutup kemungkinan jika akhirnya saya membangun sekolah sendiri,
sehingga semakin banyak anak Indonesia yang memperoleh pembelajaran bermakna.
(Nelvianti)
*Ini esai LPDP penulis sendiri yang waktu itu digunakan untuk mengikuti seleksi LPDP 2016 batch 3, walaupun saya belum berhasil lulus seleksi substansi LPDP, saya tetap akan membagikan ini. Saya yakin, di musim-musim pendaftaran LPDP, banyak di antara kamu yang berseliweran di dunia maya mencari contoh-contoh esai LPDP dan semoga ini bermanfaat untuk kamu. Salam sukses. :)
*Ini esai LPDP penulis sendiri yang waktu itu digunakan untuk mengikuti seleksi LPDP 2016 batch 3, walaupun saya belum berhasil lulus seleksi substansi LPDP, saya tetap akan membagikan ini. Saya yakin, di musim-musim pendaftaran LPDP, banyak di antara kamu yang berseliweran di dunia maya mencari contoh-contoh esai LPDP dan semoga ini bermanfaat untuk kamu. Salam sukses. :)
0 komentar:
Posting Komentar